3 Kebiasaan Orangtua yang “Terlalu Bersih” Ini Justru Bikin Anak Jadi Mudah Sakit, Pelajari Yuk Sebab Musababnya
Menjadi orangtua memang nggak mudah. Perlu ketelatenan dan kesabaran untuk mengurus anak agar tumbuh sesuai harapan. Apapun dilakukan demi menjaga kesehatan anaknya. Mulai dari membuat aturan-aturan khusus hingga mengupayakan agar anaknya terkondisi selalu bersih setiap saat.
Nggak ada salahnya memang, toh orangtua juga punya caranya masing-masing untuk mengurus dan membesarkan anaknya. Namun, beberapa kebiasaan ini kerap kali dilakukan orangtua, baik sengaja maupun nggak, yang justru membuat anak jadi ringkih dan mudah sakit. Dilansir dari Reader’s Digest, berikut Hipwee Wedding informasikan beberapa poinnya khusus buatmu, calon ayah dan ibu.
1. Memperlakukan lingkungan rumah layaknya rumah sakit, yang selalu dijaga kebersihan dan higienitasnya setiap hari
Bukan berarti kemudian kamu sebagai orangtua lantas nggak pernah membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya juga. Standar kebersihan yang ada di rumah tinggal dengan di rumah sakit tentu saja berbeda. Rumah sakit memiliki standar kebersihan dan higienitas yang lebih tinggi ketimbang rumah tinggal untuk mencegah memburuknya kondisi pasien karena daya tahan tubuhnya yang berbeda dengan orang sehat lainnya. Juga sebagai salah satu upaya untuk menghidari menularnya penyakit pada pekerja rumah sakit maupun para penjenguk.
2. Takut menerapkan prinsip ‘belum lima menit’ pada anak, terutama saat ia tengah mengonsumsi makanan
Tradisi zaman dulu di mana saat makanan jatuh langsung diambil kembali dan dimakan lagi itu nggak sepenuhnya keliru. Kuman dan bakteri butuh beberapa waktu untuk bisa benar-benar menempel pada makanan. Saat makanan anak jatuh ke lantai dan ia memungutnya kembali, kamu nggak perlu panik dan buru-buru memaksanya untuk membuang makanannya. Kecuali, makanan tersebut jatuh dan mengenai sesuatu yang sifatnya benar-benar kotor, busuk, atau berbahaya. Lagi-lagi, hal ini dimaksudkan untuk membuat daya tahan tubuh anak lebih rentan terhadap kuman dan bakteri.
3. Lebih mengandalkan Air Conditioner (AC) ketimbang udara segar di dalam ruangan
Beberapa rumah memiliki fasilitas AC di kamar tidur anak atau bahkan di seluruh ruangan yang membuat udara luar nggak masuk ke dalam rumah. Sekilas memang membuat ruangan tampak steril dari debu maupun angin dari luar. Padahal, menutup ruangan rapat-rapat akan membuat anak rentan terpapar udara bebas. Apalagi jika anak terus-terusan beraktivitas di dalam ruangan dan jarang berinteraksi dengan lingkungan terbuka. Upayakan selalu ada sinar matahari yang masuk ke dalam rumah dengan terbukanya jendela dan ventilasi yang baik, khususnya di pagi hari.
Memang, merawat anak nggak disarankan untuk coba-coba, tapi juga jangan terlampau waspada yang berlebihan juga. Prosedur kebersihan yang wajar akan cukup untuk menjaga kesehatannya. Asal sudah rutin mandi, sikat gigi, ganti baju maupun celana dalam setiap hari, dan bebersih rumah seperlunya dapat membantu sistem imun tubuh anak beradaptasi dengan banyak kondisi. Karena bersih nggak selamanya baik, dan kotor nggak selalu berarti penyakit.
Komentar
Posting Komentar